Okpo, Korea Selatan – Masuknya KRI Ardadedali–404 ke jajaran TNI AL sesuai dengan rencana Minimum Essential Force TNI yang telah ditetapkan dari 3 kapal selam yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Korea. Sehingga saat ini TNI AL telah memilki 5 (lima) kapal selam yang akan memperkuat sistem Pertahanan Negara sekaligus memberikan efek gentar yang tinggi di kawasan.
Seperti halnya di negara-negara lain, kemampuan dalam industri pertahanan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Demikian diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu ketika meresmikan KRI Ardadedali – 404 sekaligus memberi nama kapal selam di Daewoo Shipbulding and Marine Engineeering Co, Ltd (DSME), Okpo, Korea Selatan, Rabu (25/4).
Nama Ardadedali diambil dari salah satu nama senjata panah yang dimiliki oleh Arjuna. Raden Arjuna dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya. Bentuk ujung anak panah pusaka andalan ini seperti burung dan memiliki jiwa yaitu Ardadedali. Anak panah Ardadedali merupakan senjata yang dahsyat yang dapat melumpuhkan musuhnya di medan pertempuran besar.
Nama Ardadedali pada Kapal Selam TNI AL diharapkan akan memberikan makna yang mendalam. Dengan penuh keyakinan bahwa KRI Ardadedali–404 akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, melindungi kehormatan serta keselamatan bangsa dan menegakkan hukum di perairan Indonesia.
Kepada Kepala Staf TNI AL beserta staf dan seluruh prajurit, Menhan berharap untuk merawat dan memelihara alutsista ini dengan sebaik-baiknya agar KRI ini memiliki usia pakai yang optimal serta dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh awak kapalnya.
“Hal ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada rakyat Indonesia yang telah menghadiahkan kita Alutsista yang sangat membanggakan ini,” ujar Menhan.
Sedangkan kepada Komandan KRI Ardadedali–404 Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu yang turut dikukuhkan dalam Peresmian tersebut serta seluruh prajurit pengawak, Menhan berpesan untuk memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 (delapan) Wajib TNI.
Sebagai prajurit TNI, lanjut Menhan, harus memiliki sikap tanggap, tanggon dan trengginas serta mempunyai komitmen yang tinggi untuk mewujudkan “Angkatan Laut Berkelas Dunia”.
Kapal selam KRI Ardadedali-404 diperkirakan akan sampai di Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya sekitar 20 hari sejak diresmikan hari ini yang diberangkatkan dari Korea Selatan. (ERA/JLY)